Selasa, 20 November 2012

Menjadi Ibu

menjadi seorang ibu itu membuatku sadar bahwa kehidupan berawal dari rahim seorang wanita.
menjadi seorang ibu membuatku banyak belajar mengenai arti kesabaran. Sabar yang mungkin tiada berbatas untuk anaknya.
kadang airmata ku menetes kala teringat dengan ibuku dikampung. Dulu saat raganya sehat dan kuat, tidak ada kata capek keluar dari mulutnya.
Ibu saya seorang pegawai negeri, pegawai teladan yg hampir cuti tahunanya tidak pernah dia ambil', karena saking cintanya dengan pekerjaannya.
Ibu saya sangat disiplin dalam memdidik saya, dulu saya selalu merasa kedislipinannya itu sangat menyiksa saya, dan dia selalu berkata "hal yg tidak kamu sukai ini pasti akan kamu cari suatu saat nanti."
dan itu terbukti disaat saya mendapatkan pekerjaan dan saya harus bekerja disebuah perusahaan, saya sudah terbiasa dengan kedisplinan.
Ibu juga tidak pernah mengeluh tenyang pekerjaannya yang sangat menyita waktunya.
Ibu seorang wanita yang menurut saya berhasil dalam kehidupan, karena dia berhasil menyeimbangjan waktu untuk keluarga dan waktu untuk pekerjaan.
Dulu yang kuingat, Ibu selalu bangun jam 3 pagi setiap harinya, beliau memasak sarapan untuk kami di dapur yang kecil dan gelap, karena dirumah eyang uti masih berbentuk rumah kuno yg minim penerangan. Setelah itu beliau membangunkan kami untuk sholat subuh dan bersiap menuju sekolah.
Ibu selalu marah saat aku dan adikku devi tidur setelah sholat subuh, itu menjauhkan rizki kata beliau hehe.
Sore setelah pulang bekerja, ibu mencuci baju dan memandikan kami berdua, sungguh seperti tiada habis tenaganya.
Setelah saya menikah dan punya anak ternyata baru saya sadari bahwa saya tidak setangguh beliau yg bisa menyelesaikan 2 pekerjaan diwaktu yang sama.
Saya harus meninggalkan pekerjaan formal saya untik bisa fokus mengurus buah hati saya.

Ibu saya tidak akan pernah terganti dengan siapapun, dan tidak akan pernah adayang menyamai kedudukannya dihati saya.
Karena tidak akan ada orang yang menyanyangi saya seperti IBU menyayangi saya.
Menyayangi tanpa pamrih apapun, mencintai tanpa berharap balasan, itulah kenapa saya sangat mencintainya.
Saya akan lakukan apapun yang halal untuk bisa membahagiakannya.
Dan saya tidak akan biarkan siapapun melukai perasaannya.
Ibu itu ada disaat kesulitan
Ibu itu selalu ada disetiap kesedihan bukan melukai hati anaknya
Ibu selalu memberikan kebahagiaan bukan berharap balasan
ibu selalu mengucapkan doa bukan sumpah serapah
Ibu selalu memperlakukan semua anaknya dengan adil tanpa pilih kasih
Ibu selalu membimbing anak-anaknya untuk selalu rukun bukan menyudutka anaknya yang berbuat kesalahan
Ibu selalu merangkul anaknya disaat anaknya terpuruk bukan malah menyudutkan.. lOVE my MOM.. Engkau tidak akan terganti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar